Janda Muda Cantik Rela Jadi Pengangkut Sampah, Demi Hidupi Anak-anaknya

Devi Rosyida Ariyani,  setiap hari mengendarai motor gerobak tua  berkeliling ke rumah warga untuk memungut sampah, dan dibuang ke TPA. Pekerjaan itu  dilakukan usai mengantar anak berangkat sekolah, hingga jam pulang anak sekolah.

Janda Muda Cantik Rela Jadi Pengangkut Sampah, Demi Hidupi Anak-anaknya
Devi Rosyida Ariyani (30), dengan motor gerobak tuanya. Foto: syuhud/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net - Devi Rosyida Ariyani (30), janda cantik asal Warga Jalan Dr Wahidin SH Gang 14, Dusun Randuboyo, Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, rela bekerja sebagai pengambil sampah di depan rumah warga untuk dibuang ke tempat perbuangan akhir (TPA) Ngipik.

Pekerjaan tersebut digeluti janda beranak tiga tersebut demi kebutuhan hidup sehari-hari. Devi Rosyida Ariyani,  setiap hari mengendarai motor gerobak tua  berkeliling ke rumah warga untuk memungut sampah, dan dibuang ke TPA. Pekerjaan itu  dilakukan usai mengantar anak berangkat sekolah, hingga jam pulang anak sekolah.

Devi  mengaku enjoy menikmati pekerjaannya sebagai pemungut sampah. Pekerjaan itu sudah dilakoni selama 9 tahun lamanya, lantaran harus meneruskan profesi ayahnya yang juga sebagai pemungut sampah.

“Saya menjalani profesi ini sejak tahun 2013 atau 9 tahun lamanya dan saya merasa enjoy dan tidak malu," ucap  Devi, Jumat (7/1/2022).

Ia mengakui pekerjaan sebagai pengangkut sampah terlihat melelahkan. Namun,  bagi wanita yang mengaku sudah  menjanda sejak satu tahun yang lalu ini,  dalam satu hari melayani jasa angkut sampah di 2 RT atau 160 KK mulai pukul 10.00 WIB pagi. Ia  bekerja setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat.

“Jadi seminggu ada 4 RT yang harus saya ambil sampahnya bergiliran mulai hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat," tegas dia.

Sampah-sampah yang diangkut  langsung dibawa ke TPA Ngipik, untuk selanjutnya dibuang disana.  Usai melakukan pembuangan sampah di TPA, Devi selalu mengecek lagi kondisi motor gerobak tua  miliknya,  lantaran kondisi motornya yang sudah tua.  Ia  berharap agar pemerintah Kabupaten Gresik  mau memperhatikan profesinya sebagai tukang angkut sampah, untuk pengadaan motor gerobak roda 3 baru.

“Meski bekerja seperti ini saya tidak malu, saya cuma pengen punya motor gerobak roda 3 baru, soalnya motor milik saya ini sudah lumayan tua dan sering rusak," ungkap janda 3 anak ini.

Devi berharap, apapun pekerjaan yang dia lakukan selama ini, selalu merasa enjoy dan menikmati pekerjaanya dari hati.

"Dan yang penting halal," pungkasnya.

Sementara itu, Zainuri (64), salah seorang rekan kerja Devi mengatakan, sebenarnya profesi yang dijalani rekannya ini tidak cocok, lantaran profesi ini merupakan profesi pekerja kasar. Dia menyebut bahwa semua ini lantaran keadaan, untuk mencukupi kebutuhan keluarga sebagai janda dengan 3 orang anak.

“Menurutku yoo ga masok (menurut saya tidak masuk), cuma mungkin karena terpaksa menghidupi anaknya lantaran dianya janda. Janda masih baru satu tahun, jadi ya dijalani saja nggak papa," ujar Zainuri. (hud/ns)