Songsong Penghujan, Sungai  Kedung Baruk Dikeruk

Bidang pematusan dibagi menjadi lima wilayah atau lima rayon yang mencover semua wilayah di Kota Surabaya. Masing-masing rayon itu terus melakukan berbagai antisipasi penanganan genangan.

Songsong Penghujan, Sungai  Kedung Baruk Dikeruk
Pengerukan sungai Kedung Baruk Surabaya.

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya terus berupaya mengantisipasi banjir di Kota Pahlawan. Mulai dari peninggian tanggul Kali Lamong, penambahan pompa, hingga pengerukan berbagai saluran dan bozem. BMKG Juanda memprediski, awal musim hujan di Kota Surabaya pada awal November.  “Kami melakukan berbagai antisipasi mencegah genangan,” ujar Kabid Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Eko Yuli Prasetya, Senin (28/9).

Kata dia, bidang pematusan dibagi menjadi lima wilayah atau lima rayon yang mencover semua wilayah di Kota Surabaya. Masing-masing rayon itu terus melakukan berbagai antisipasi penanganan genangan.

Rayon Tandes misalnya, yang mengcover wilayah Surabaya Barat dan sebagian wilayah utara yang saat ini terus fokus melakukan peninggian tanggul Kali Lamong. Peninggian tanggul sangat penting, karena seringkali ada luapan dari Kali Lamong.

“Sepanjang 2 kilometer itu ditinggikan semuanya. Ketinggiannya hampir sekitar 5 meter dari permukaan normal tanggul Kali Lamong. Peninggian itu sudah sama dengan tanggul eksisting yang dibuat oleh BBWS Bengawan Solo. Bedanya hanya kalau yang BBWS konstruksinya permanen dan ada dinding penahannya, tapi kalau yang kita pakai urukan tanah yang dikerjakan sendiri oleh Tim Pematusan,” kata Eko.

Beberapa pompa kecil juga dipasang di beberapa saluran untuk mengurangi air. Pemasangan pompa yang kapasitasnya sekitar 1,5 meter kubik itu dikerjakan sendiri oleh Bidang Pematusan.

“Pompanya itu berasal dari bekas pompa yang sudah tidak dipakai, karena adanya penambahan kapasitas pompa. Jadi di beberapa rumah pompa itu ada penambahan kapasitas, yang biasanya hanya 1,5-2 meter kubik, diganti menjadi 5 meter kubik. Yang 1,5 sampai 2 meter kubik yang sudah bekas itu dipasang lagi untuk mengurangi air di beberapa tempat,” kata dia.

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 4 pompa kecil yang dipasang sendiri oleh Satgas Pematusan. Keempatnya dipasang di saluran dekat Korem, saluran di dekat rumah sakit ontology, kemudian di Pantai Batu Kenjeran, dan juga di saluran Underpass Mayjen Sungkono. “Tentunya, pompa-pompa kecil ini dapat membantu mengurangi debit air ketika ada genangan di wilayah tersebut,” kata dia.

Yang tak kalah pentingnya, Satgas Pematusan saat ini juga tengah fokus pada pengerukan saluran di berbagai titik di Kota Pahlawan. Selain saluran, mereka juga melakukan pengerukan di bozem-bozem di Surabaya.

“Agar kapasitas saluran dan bozem itu nanti bisa bekerja maksimal, kami terus lakukan pengerukan dan normalisasi saluran eksisting itu. Bahkan, sekitar 1.400an Satgas PU dan Pematusan, difokuskan untuk melakukan pengerukan itu, tentunya tugasnya dibagi-bagi, ada yang mengendalikan alat berat, ada yang bertugas mengangkut pakai truk dan beberapa tugas lainnya. Intinya kami terus fokus pada pengerukan ini,” kata dia. (ian/ns)