Kanwil Bali Siap Duplikasi Pelayanan Publik Kemenkum HAM Jatim

"Sejak turun dari mobil, kami sudah terkesan dengan pelayanan oleh pegawai Kanwil Kemenkum HAM Jatim."

Kanwil Bali Siap Duplikasi Pelayanan Publik Kemenkum HAM Jatim
Kunjungan Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkum HAM Bali ke Kanwil Kemenkum HAM Jatim.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - "Sejak turun dari mobil, kami sudah terkesan dengan pelayanan oleh pegawai Kanwil Kemenkum HAM Jatim."  Hal tersebut disampaikan Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkum HAM Bali Mamur Saputra saat melakukan studi tiru pembangunan zona integritas di Kanwil Kemenkum HAM Jatim, Kamis (9/3).

Menurut Mamur, pegawai Kanwil Kemenkum HAM Jatim telah membuatnya terkesan. Karena telah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat pengguna layanan. "Bagaimana petugas mengarahkan dan rambu-rambu yang ada dan sangat mudah dimengerti," terangnya.

Mamur juga mengapresiasi kolaborasi dengan stakeholder yang dilakukan instansi yang dipimpin Imam Jauhari itu. Sehingga bisa membangun dan memperbaiki sarana pelayanan yang ada.

"Kami mendapatkan banyak sekali ilmu dan referensi dari Jawa Timur. Kami berkomitmen untuk mengambil yang baik dan yang belum ada di Bali," Jlentrenya.

Sementara itu, Kadiv Administrasi Saefur Rochim mengatakan bahwa Jawa Timur menjadi salah satu kanwil yang paling dinamis. Baik dari isu keamanan dan ketertiban lapas dan rutan, pelayanan keimigrasian, hingga pelayanan hukum dan HAM. 

"Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kami karena dalam melakukan pembangunan zona integritas. Kanwil punya peran ganda. Selain sebagai pembina, kami juga sebagai pelaksana," urainya.

Menurut Rochim, pihaknya harus membina 63 UPT jajaran. Di saat bersamaan, pihaknya juga harus melaksanakan pembangunan zona integritas sebagai sebuah satker.

"Karena, mengutip pesan Sekjen Komjen Pol Andap Budhi Revianto, bahwa kanwil harus lead by example atau memimpin dengan memberi contoh. Jadi, kalau kanwil sudah meraih WBBM, tidak ada alasan lagi dari UPT untuk bermalas-malasan melakukan pembangunan zona integritas," urainya.

Salah satu kunci sukses pokja di Jawa Timur, ucap Rochim, adalah tim yang solid. Rochim menegaskan bahwa predikat WBBM yang diraih bukan hanya hasil kerja 1-2 orang saja.  "Seluruh divisi dilibatkan dalam pokja. Seluruh individu di setiap divisi harus membuat inovasi," tegasnya.

Selanjutnya, Rochim menjelaskam bahwa kunci utama dalam inovasi yang dibangun yaitu sinergi dan kolaborasi. Inovasi jangan hanya terpaku pada aplikasi, yang lebih penting adalah sinergi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan.

"Kami membangun ulang pusat pelayanan terpadu tadi dengan dukungan dari stakeholder utama kami, yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI). BNI berpartipasi dalam pembangunan Pusat Pelayanan Terpadu untuk menciptakan ruangan yang lebih representatif," pungkasnya. (cat/rd)