Kapolresta Banyuwangi Pimpin Razia Gabungan di Pelabuhan

Kegiatan ini mengantisipasi meluasnya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) seiring tingginya pengiriman ternak sapi yang masuk melalui pelabuhan.

Kapolresta Banyuwangi Pimpin Razia Gabungan di Pelabuhan
Kegiatan saat razia gabungan truk pengangkut ternak di Pelabuhan Ketapang.

Banyuwangi, HB.net - Pengawasan pengiriman ternak dari Bali ke Jawa makin diperketat menjelang datangnya Idul Adha. Petugas gabungan TNI/Polri dan Balai Karantina menggelar razia truk pengangkut ternak di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (7/6/2022). 

Kegiatan ini mengantisipasi meluasnya wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) seiring tingginya pengiriman ternak sapi yang masuk melalui pelabuhan. Razia digelar di pintu keluar pelabuhan. Targetnya, kendaraan truk besar, termasuk truk pengangkut ternak. Seluruhnya diminta menunjukkan dokumen pengiriman, kemudian diarahkan ke Balai Karantina untuk pemeriksaan kesehatan.

"Kegiatan ini sifatnya antisipasi penyeberan PMK. Kami bersama TNI dan Balai Karantina memeriksa truk yang mengangkut sapi. Dokumen kita periksa," kata Kapolresta Banyuwangi, AKBP Deddy Foury Millewa usai memimpin sweeping. 

“Targetnya, ternak yang datang dari Bali dipastikan sehat, dokumennya lengkap. Jadi, kita antisipasi masuknya ternak dari Bali ke Banyuwangi," jelasnya. 

Hasil sweeping, seluruh ternak dari Bali dikirim ke berbagai kota di Jawa Barat. Meski demikian, seluruh ternak wajib menjalani pemeriksaan di Kantor Karantina Ketapang. Selain dokumennya diperiksa, seluruh ternak disemprot disinfektan. Tujuannya, mencegah penularan PMK.

"Yang kita temukan, pengiriman ternak dari Bali DO nya ke berbagai daerah. Namun, tetap kita periksa kesehatannya sebelum dikirimkan ke daerah asal," kata Penanggungjawab Wilayah Kerja Banyuwangi Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Putu Swesti usai mengikuti sweeping. 

Menurutnya, Bali masih bebas dari wabah PMK. Sehingga, pengiriman ternak keluar pulau tetap diperbolehkan. "Tapi, dengan aturan ketat. Truk pengangkut ternak diberikan segel, tidak dibuka sebelum tiba di kota tujuan pengiriman," tegasnya. (guh/diy)