Kasus Penyelundupan Narkoba di Rutan Medang Belum Ada Pelakunya

Polisi menyebut belum ada pelaku yang ditahan dalam kasus penyelundupan narkotika di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng Sidoarjo.

Kasus Penyelundupan Narkoba di Rutan Medang Belum Ada Pelakunya
HA yang mengirimkan ikan pepes mujair ke Rutan Medaeng.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Polisi menyebut belum ada pelaku yang ditahan dalam kasus penyelundupan narkotika di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng Sidoarjo.

HA (26), warga Gubeng Klingsingan, Surabaya, diketahui menyelundupkan narkotika ke dalam Rutan Medaeng. Cara dengan memasukkan ke dalam ikan pepes mujair.

"Iya benar (tidak ditahan)," ungkap Kapolsek Waru Kompol Anwar Sudjito saat dikonfirmasi, Selasa, (23/2).

Ditanya soal alasan, pihaknya buru-buru menutup telepon selularnya. Dia  meminta untuk menghubungkan Unit Reskrim Polsek Waru. 

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Waru AKP. Untoro mengungkapkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyelundupan narkotika ke dalam Rutan Medaeng.  "Masih penyelidikan," terang Untoro.

Disinggung soal peran HA yang merupakan keponakan HBR (narapidana narkotika Rutan Medaeng), sekaligus pengirim makanan ikan mujair ke dalam rutan, pihaknya belum menjelaskan secara detail. Hanya saja hingga saat ini HA tidak dilakukan penahanan.  "Enggak, enggak ditahan. Belum ada pelakunya," jelasnya.

Sebelumnya, petugas Rumah Tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo menggagalkan penyelundupan narkotika pada Jumat, (19/2) lalu. Serbuk putih yang diduga narkotika ditemukan petugas tersimpan dalam perut ikan pepes mujair.

Kepala Rutan Medaeng, Wahyu Hendrajati mengatakan, petugas berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika di lingkungan rutan. Saat itu, tepat pukul 09.00 WIB, seorang pria berinisial HA menitipkan barang berupa ikan pepes mujair kepada petugas rutan.

"Saat itu, HA menitipkan makanan dan obat-obatan untuk tahanan kami, yakni HBR," jelas Wahyu Hendrajati, Jumat, (19/2).

Lebih lanjut, sebelum diserahkan ke tahanan, petugas lebih dulu memeriksa makanan yang terbungkus plastik. Kemudian makanan berupa tujuh ikan pepes mujair tersebut dipindahkan ke plastik transparan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.

"Saat dibuka bagian perut ikan, terdapat serbuk kristal yang dibungkus dengan plastik klip dan kertas berbentuk lintingan rokok," pungkasnya.(cat/rd)