Kejari Mojokerto Usut Dugaan Penyelewengan BPNT Domas

Kejari Kabupaten Mojokerto turun langsung menyelidiki dugaan penyelewengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Desa Domas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (9/3).

Kejari Mojokerto Usut Dugaan Penyelewengan BPNT Domas
Kantor Kejari Kabupaten Mojokerto yang memerika kasus dugaan penyelewengan BPNT di Desa Domas.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Kejari Kabupaten Mojokerto turun langsung menyelidiki dugaan penyelewengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terjadi di Desa Domas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (9/3). Pemeriksaan ini terkait gejolak keluarga penerima manfaat (KPM) atau keluarga miskin di desa tersebut.

Kejari Kabupaten Mojokerto telah memeriksa lima warga yang diduga berperan sebagai penarik uang Rp 600 ribu. Uang tersebut sebenarnyasudah diterima KPM.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Mojokerto Indra Subrata saat dikonfirmasi Harian Bangsa terkait pemeriksaan tersebut, membenarkan soal itu. Indra tak mengelak kalau hari Rabu telah memeriksa sekitar lima orang warga Desa Domas yang berkaitan dengan penarikan dana bansos.

“Mereka baru kita mintai keterangan. Apa benar mereka itu orang-orang suruhan para pendamping untuk meminta uang pada warga fakir miskin penerima bansos, pekan lalu,” jelasnya.

Selain itu, Indra curiga bahwa para terperiksa itu yang mengarahkan penerima bansos senilai Rp 600 ribu untuk dibelanjakan satu pintu di e-warung milik keluarga pendamping. "Saat ini, kita kumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket) sembari menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat Kabupaten Mojokerto,” katanya.

Sementara itu, diketahui ada beberapa ibu yang baru saja keluar dari ruang Intel Kejari Kabupaten Mojokerto, sekitar pukul 13.45.00 WIB. Tetapi saat didekati media dan ditanya terkait penarikan dana bansos Desa Domas, ibu-ibu yang jumlahnya lima orang memilih menghindar.

Tak lama kemudian, ada sebuah mobil parkir di depan pintu masuk halaman kantor kejari. Mobil yang berjalan pelan ternyata pengemudinya adalah Slamet Purwanto yang merupakan kades Desa Domas. “Maaf mas, buru-buru,” singkat Slamet Purwanto.(gus/rd)