Komisi II DPRD Gresik Sidak Pudak Galery,  Diskop Diminta Cari Terobosan

"Dulu setelah selesai kontruksi, sarana dan prasarana (sarpras) harus diserahkan, sehingga OPD  dalam pengelolaan bisa maksimal," ucapnya.

Komisi II DPRD Gresik Sidak Pudak Galery,  Diskop Diminta Cari Terobosan
Ketua Komisi II DPRD Gresik Asroin Widiana dan Kepala Diskop UKM dan Perindag Malahatul Farda saat sidak stand di Pudak Galery. foto: syuhud/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net - Ketua Komisi II (bidang perekonomian) DPRD Gresik, Asroin Widiana sidak di Pudak Galery, di Jalan Pahlwan, Gresik, Kamis (7/7/2022). Sidak tersebut, Asroin melihat 16 stand jualan aneka makanan dan minuman di lantai II. Dari stand sebanyak itu, hanya 1 stand yang buka. Yaitu, stand penjual kopi.

Sementara di lantai I, stand-stand juga mayoritas kosong. Hanya satu stand minuman yang jualan. Asroin yang sidak didampingi Plt. Kepala Diskop, UKM dan Perindag Gresik Malahatul Farda memyempatkan ngobrol dengan penunggu stand yang masih buka. Asroin menyatakan, bahwa sesuai dengan rencana awal, Pudak Gelery untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Dulu setelah selesai kontruksi, sarana dan prasarana (sarpras) harus diserahkan, sehingga OPD  dalam pengelolaan bisa maksimal," ucapnya.

Ditegaskan Asroin, bahwa mencukupi sarpras itu penting. Sebab, dengan sarpras memadahi, maka Pudak Galery bisa hidup.

"Jadi, sekarang bagaiman Pudak Galery  dengan sarpras bisa hidup. UMKM bisa krasan. Pengunjung akhirnya  datang. Makanya, Diskop harus punya terobosan untuk meramaikan," terang Anggota Fraksi Golkar ini

Karena itu, tambah Asroin, jangan sampai pembangunan Pudak Galery  tak sesuai perencanaan awal.

"Makanya, kami akan mencarikan solusi mengapa Pudak Galery tak bisa jalan sesuai rencana awal," terangnya.

Ditambahkan, Komisi II akan melakukan rapat evaluasi triwulan II terkait kondisi Pudak Galery.

Sementara Malahatul Farda menyatakan, sepinya UMKM yang berjualan di Pudak Galery bukan karena Diskop tak ada upaya.

"Di antara para UMKM tak lagi berjualan di Pudak Galery, karena punya stand banyak di tempat lain. Sementara stand di Pudak Galery tak ada yang menunggu. Juga ada pemilik stand yang rumahnya jauh. Jalan yang dilewati macet. Sehingga, pilih tak jualan," imbuhnya.

Farda menjelaskan, Diskop terus berupaya untuk meramaikan Pudak Galery dengan OPD terkait. Misal, Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengelola parkir pengunjung. Farda membenarkan, aset pengelolaan gedung Pudak Galery belum diserahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) setelah selesai dikerjakan.

"Saya mohon masukan untuk meramaikan  Pudak Galery. Saat ini,  Diskop  terus mengadakan event-event untuk meramaikan Pudak Galery. Hari ini Diskop kerjasama dengan Bank BCA  untuk pelatihan UMKM e-Katalog dengan Blibli.com. Ini bagian upaya kami untuk meramaikan Pudak Galery," terang Farda.

Disinggung soal kondisi Pudak Galery yang panas, Diskop segera mengusulkan ada perbaikan, sehingga, penjual dan pembeli bisa krasan. (hud/ns)