Kopdar Geng Motor Dibubarkan, 10 Orang Diamankan

Polres Jombang menggelar apel skala besar guna mengantisipasi adanya kejadian anarki yang dilakukan grup geng motor,Sabtu (9/4) malam.

Kopdar Geng Motor Dibubarkan, 10 Orang Diamankan
Para anggota geng motor yang diamankan di Polres Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net - Polres Jombang menggelar apel skala besar guna mengantisipasi adanya kejadian anarki yang dilakukan grup geng motor,Sabtu (9/4) malam. Hal itu dilakukan lantaran polisi mendeteksi adanya rencana pertemuan kopi darat (kopdar) gabungan anggota geng motor yang dilaksanakan di alun-alun Kota Santri.

"Dalam patroli cyber kita mendapatkan informasi terkait adanya pertemuan itu. Kita antisipasi ajakan di medsos dari group geng motor" ujar Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat saat memimpin langsung patroli skala besar.

Saat tiba di lokasi pertemuan, sejumlah anggota geng motor kocar kacir dan kabur melihat kedatangan korps berpakaian coklat tersebut. Beberapa di antaranya berhasil diamankan.

"Kita berhasil mengamankan 10 anggota geng motor dan 5 sepeda motor. Kemudian kita gelandang ke mapolres," tutur Nurhidayat.

Dijelaskan kapolres, mereka yang diamankan selanjutnya diberikan pembinaan serta pendekatan kemanusiaan dengan mengajak makan bersama. "Kita undang masing-masing orang tua yang bersangkutan untuk bersama-sama memberikan pembinaan," terangnya.

Para pemuda yang diamankan kemudian menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada masyarakat Jombang.

Sebelumnya, Polres Jombang telah melakukan langkah awal dengan melibatkan tiga petinggi perguruan silat yang ada di wilayah hukumnya. Yakni dengan cara membuat video testimoni menolak imbauan dan ajakan pertemuan yang dilakukan grup geng motor.

"Kita libatkan ketiga ketua perguruan silat. Mereka kompak melarang anggotanya ikut pertemuan di alun-alun. Kita buat video testimoni dan diviralkan di medsos," jelas Nurhidayat.

Kapolres meminta kepada seluruh pemuda dan pesilat turut menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat di Kabupaten Jombang. "Kami berharap tidak ada lagi aksi anarki di jalanan yang meresahkan masyarakat," pungkasnya.(aan/rd)