Ning Ita Gencarkan Safari Gemarikan

Meski angka stunting sudah terendah se-Jawa Timur, Pemkot Mojokerto terus melakukan upaya mencegah stunting.

Ning Ita Gencarkan Safari Gemarikan
Ning Ita memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang sehatnya makan ikan.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Meski angka stunting sudah terendah se-Jawa Timur, Pemkot Mojokerto terus melakukan upaya mencegah stunting. Salah satunya adalah melalui safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama Komisi IV DPR, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.

Dalam acara yang digelar pada di Balai Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat safari Gemarikan menyampaikan bahwa capaian angka stunting terendah se Jawa Timur tak lepas dari kerja keras dan sinergi bersama-sama antarsemua stakeholder di Kota Mojokerto. Serta keinginan untuk mewujudkan Indonesia Generasi Emas 2045.

“Kita sadar betul bahwa untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional 2045 mencetak Indonesia generasi emas, itu harus dimulai sejak anak-anak ini usia balita. Gizi mereka harus tercukupi, kesehatan mereka harus memadai. Sehingga dari sinilah kami upayakan betul faktor yang sangat fundamental ini untuk kita garap bersama-sama dalam rangka mewujudkan tujuan nasional tersebut,” tutur wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto menargetkan untuk terus menurunkan angka stunting menjadi 5 persen pada tahun 2023 mendatang. Dengan salah satu upayanya melalui program cross cutting inkubasi wirausaha ketahanan pangan budi daya ikan.

“Harapan kami dari hasil pemberdayaan tersebut salah satunya adalah bisa memenuhi kebutuhan gizi dari keluarga. Selain untuk bisa meningkatkan tambahan penghasilan atau peningkatan ekonomi dari keluarga.”lanjutnya. , Selasa (31/5).

Ia juga berharap program-program yang ada di Kota Mojokerto bisa terus disinergikan dengan program pemprov maupun pemerintah pusat.

Pada kesempatan ini, Kabid Pemasaran dan Pengolahan Produk Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Nurwahidah, mengapresiasi rendahnya angka stunting di Kota Mojokerto. Disamping itu, ia juga mengungkapkan angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto semakin bertambah.

“Saya sangat gembira sekali pada Kota Mojokerto karena angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto itu meningkat. Jadi tahun 2020 itu mencapai 34,5 kg per kapita per tahun yang di tahun 2019 sebesar 29, 36 kg per kapita per tahun,” ungkapnya.

Sehingga ada kenaikan yang sangat signifikan sekitar 4,58 kg per kapita per tahun. Walaupun di sini tidak ada laut tapi Kota Mojokerto capaian angka konsumsi ikannya meningkat tajam. Dia berharap angka konsumsi ikan terus meningkat. “Meskipun tidak punya laut jangan berkecil hati karena ikan itu jenisnya banyak,” imbuhnya.

Kota Mojokerto merupakan daerah ke-11 pelaksanaan safari Gemarikan yang digelar oleh Komisi IV DPR, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari lembaga kemasyarakatan. Seperti PKK, karang taruna, posyandu dari masing-masing kelurahan se-Kota Mojokerto. (ris/rd)