OJK Jatim Gelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim menggelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023 se-Jawa Timur dengan tema Peningkatan Daya Saing BPR & BPRS Jawa Timur Melalui Digitalisasi dan Penguatan Human Capital.

OJK Jatim Gelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS
Jumpa pers evaluasi kinerja BPR dan BPRS 2023 se-Jawa Timur.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim menggelar Evaluasi Kinerja BPR dan BPRS 2023 se-Jawa Timur dengan tema  Peningkatan Daya Saing BPR & BPRS Jawa Timur Melalui Digitalisasi dan Penguatan Human Capital.

Kegiatan yang diikuti oleh 279 BPR dan BPRS secara hybrid tersebut dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS dengan perguruan tinggi di Jatim.

Kepala OJK Jatim Giri Tribroto dalam sambutannya mengatakan, sinergi antara OJK dengan industri perbankan turut berdampak pada kinerja perbankan di Jawa Timur yang masih terjaga. Hal ini tercermin dari beberapa indikator antara lain kecukupan modal masih di atas threshold, likuiditas masih mencukupi, dan risiko kredit termitigasi dengan baik.

Hal tersebut turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Jawa Timur yang tercatat sebesar 4,86 persen dan merupakan kontributor terbesar ke-2 dalam perekonomian nasional di triwulan III tahun 2023.

Berbagai tantangan akan dihadapi oleh industri BPR dan BPRS. Baik dari sisi struktural, seperti penguatan permodalan yang belum memadai, optimalisasi penerapan tata kelola, keterbatasan pada infrastruktur teknologi informasi (TI) maupun kuantitas dan kualitas SDM. Serta keterbatasan daya saing karena pesatnya perkembangan TI yang mendorong perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat akan layanan perbankan, serta persaingan antar lembaga jasa keuangan yang semakin ketat.

 Untuk menjawab atas tantangan tersebut, industri BPR/S harus melakukan konsolidasi dan bertansformasi menjadi lebih kuat sesuai dengan ekspektasi kebutuhan masyarakat saat ini. Seperti layanan dan produk yang mudah, cepat, murah dan dapat dilakukan dimana saja.

"OJK telah merumuskan roadmap pengembangan industri BPR dan BPRS tahun 2021-2025  sebagai upaya untuk mengembangkan industri ini menuju ke arah yang lebih baik. Sehingga tercipta industri yang agile dan adaptif dalam menghadapi perubahan ekosistem ke depan, " kata dia, Selasa (5/12).

OJK Jatim berinisiatif untuk meningkatkan kerja sama antara Asosiasi Industri Perbankan BPR dan BPRS (Perbarindo dan Asbisindo) dengan perguruan tinggi di Jawa Timur (Unair, UINSA, UPN) melalui program Wani Sinau, yakni Wadah antara Industri Jasa Keuangan Sinergi dengan Universitas.

"Sinergi ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi para pelaku di industri BPR dan BPRS serta perguruan tinggi. Wani Sinau merupakan inisiasi tahap awal yang ke depannya akan diperluas kepada berbagai perguruan tinggi dan asosiasi-asosiasi lain setelah dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan,” pungkas dia.(mid/rd)