Pastikan Siap Digunakan, Forkopimda Jatim Tinjau Isoter HAH dan RSLT di Surabaya

Forkopimda Jatim mulai dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kajati Mohammad Dhofir, Pangkoarmada II Surabaya Iwan Isnurwanto, serta didampingi pula Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Pastikan Siap Digunakan, Forkopimda Jatim Tinjau Isoter HAH dan RSLT di Surabaya
Forkopimda Jawa Timur saat meninjau isolasi terpadau  di Hotel Asrama Haji Surabaya. Foto: devi fitri afriyanti/HARIAN BANGSA

Surabaya, HB.net - Memastikan fasilitas isolasi terpusat (isoter) untuk wilayah Surabaya raya siap digunakan pasien covid 19, Forkopimda Jatim tinjau isoter di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek, Senin (7/2/21).

Forkopimda Jatim mulai dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kajati Mohammad Dhofir, Pangkoarmada II Surabaya Iwan Isnurwanto, serta didampingi pula Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Khofifah menyampaikan,  pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala bisa berobat ke isoter yang telah disiapkan pemerintah. Langkah ini guna mengurangi beban Rumah Sakit rujukan yang berfokus pada pasien gejala sedang dan berat.

"Ini sudah cukup nyaman, jadi untuk masyarakat Surabaya Raya dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jangan datang ke rumah sakit tapi datanglah ke isoter-isoter ini. Karena di isoter, kondisi pasien bisa lebih terkontrol sehingga kalau gejalanya meningkat, bisa langsung dirujuk ke RS terdekat," pinta Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan jatuh pada minggu ketiga Maret mendatang. Khofifah berpesan, agar pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta pelayanan kuratif lainnya.

"Seperti yang diprediksi oleh Kementerian Kesehatan bahwa 22  Maret nanti adalah puncak melonjaknya Covid-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yakni kesiapan rumah sakit, isoter, juga kerelawanan untuk PPKM Mikro dan kampung tangguh," jelasnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta masyarakat untuk bekerjasama memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan dengan terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M).

"Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik untuk pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta sinergi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus. Sehingga semua daerah juga diharapkan aman terkendali," tuturnya.

"Kami bersama Forkopimda  ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga covid-19  ini cepat berlalu," tambahnya.

Sebelumnya, Khofifah juga melakukan maraton peninjauan isoter di Puskesmas Rawat Inap Sidayu, Kab. Gresik; RS Lapangan Ijen Boulevard, Kota Malang; RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan; dan Mall Pelayanan Publik (MPP), Kab. Sidoarjo. (dev/ns)