Pemetaan Hingga Tingkat RT, Banyuwangi Mampu Tekan Penularan Covid-19

PPKM Mikro yang menekankan pemetaan berdasarkan kriteria zonasi hingga tingkat RT ini, dinilai mampu menekan angka kasus penularan Covid-19 di Banyuwangi.

Pemetaan Hingga Tingkat RT, Banyuwangi Mampu Tekan Penularan Covid-19
Kapolresta Banyuwangi sedang memantau pelaksanaan PPKM Mikro di wilayahnya
Pemetaan Hingga Tingkat RT, Banyuwangi Mampu Tekan Penularan Covid-19

BANYUWANGI, HB.net - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Banyuwangi sudah diterapkan beberapa waktu lalu. Hal ini sesuai instruksi keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang tertuang dalam surat nomor 188/59/KPTS/013/2021.

Wakil Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin SIK mengatakan, PPKM Mikro yang menekankan pemetaan berdasarkan kriteria zonasi hingga tingkat RT ini, dinilai mampu menekan angka kasus penularan Covid-19 di Banyuwangi.

Pasalnya, dalam pemetaan warna zona mulai dari hijau, kuning, oranye hingga merah akan menjadi pengawasan bersama dengan kordinasi mulai dari ketua RT, Ketua RW, Kepala Desa, Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas bersama tokoh adat dan tokoh politik.

"Jumlahnya (penularan Covid-19) tidak banyak. Masih puluhan, sekitar 1,6 juta warga Banyuwangi. Ini terus kita optimalkan," kata Kombes Pol Arman, Senin (15/2). Di Banyuwangi sendiri, terdapat 10.328 RT dan 2.488 RW yang menjadi sasaran penerapan PPKM, dan rata-rata masuk kategori warna hijau dan kuning. Sesuai dengan surat Gubernur, penerapan pendisiplinan protokol kesehatan akan diterapkan sesuai dengan klasifikasi warna.

"Jika masuk zona kuning terdapat 1 hingga 5 rumah yang terkonfirmasi positif Covud-19, sementara zona hijau tidak ditemukan adanya Covid-19 di RT atau lingkungan tersebut," jelas Arman.

Pihaknyapun selalu melaksanakan kordinasi dengan 3 pilar sampai tingkat RT. Jika ada yang terkonfirmasi positif, nantinya tugas dari 3 pilar sampai tingkat RT tersebut akan ikut melakukan pelacakan kontak erat dan isolasi bagi yang positif.

Selain itu, Arman juga akan kembali mengaktifkan Kampung Tangguh untuk mendukung PPKM. Sebelumnya sudah ada 33 Kampung tangguh yang sudah terbentuk. Rencananya akan dikembangkan lagi 217 kampung tangguh lainnya. "Kampung tangguh kita gunakan sebagai basis penanganan Covid-19. Minimal kampung tangguh nanti bisa menyediakan dua kamar untuk isolasi mandiri," pungkasnya. (guh/diy)