Pencatatan Administrasi Manual, Komisi D DPRD Surabaya Usulkan Bantuan Komputer untuk 858 Lembaga PAUD

Berdasarkan data, terang Khusnul, jumlah Pos PAUD Terpadu di Surabaya ada 858 lembaga. Sedangkan untuk Taman Penitipan Anak (TPA) 50 lembaga, Kelompok Bermain (KB) 418 lembaga dan Taman Kanak-kanak (TK) ada 1.322 lembaga.

Pencatatan Administrasi Manual, Komisi D DPRD Surabaya Usulkan Bantuan Komputer untuk 858 Lembaga PAUD
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah

Surabaya, HB.net - Menindaklanjuti keluhan pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat reses lalu, anggota DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah, mengusulkan kepada pemkot untuk memberikan bantuan komputer kepada ratusan lembaga PAUD di Surabaya. Hal ini agar PAUD yang ada di balai RW bisa lebih baik lagi dan tertib dalam pencatatan administrasinya.

“Selama ini banyak PAUD yang pencatatan administrasinya masih manual atau menggunakan buku. Ini karena memang mereka belum punya komputer. Saat reses lalu, banyak yang minta bantuan komputer kepada Pemkot Surabaya, “ujar Khusnul yang juga Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya saat rapat pembahasan APBD 2022 dengan Dinas Pendidikan Surabaya.

Khusnul menjelaskan, PAUD memiliki peran sangat penting dalam membentuk karakter anak sejak dini. Untuk itu, sudah sewajarnya jika Pemkot Surabaya memberikan perhatian besar kepada mereka.

Berdasarkan data, terang Khusnul, jumlah Pos PAUD Terpadu di Surabaya ada 858 lembaga. Sedangkan untuk Taman Penitipan Anak (TPA) 50 lembaga, Kelompok Bermain (KB) 418 lembaga dan Taman Kanak-kanak (TK) ada 1.322 lembaga.

“Bantuan komputer bagi PAUD ini sudah kami bahas dalam Rancangan APBD Surabaya 2022. Mudah-mudahan bantuan komputer tersebut bisa turun tahun depan. Karena bantuan komputer saat ini sangat mereka butuhkan,” kata Khusnul.

Lebih jauh, dia menambahkan, bagi orang tua yang memiliki anak usia 2-6 tahun sebaiknya diikutkan PAUD yang biasanya ada di Balai RW. Sebab PAUD penting karena memiliki banyak manfaat bagi anak.

“Ikut PAUD bisa membentuk jiwa pembelajaran sejak dini bagi anak-anak. Selain itu, juga mampu bersosialisasi sejak ini, memiliki kepercayaan diri dan harga diri sejak dini serta memiliki bekal pendidikan untuk jenjang berikutnya,” pungkas dia.

Selain usulan bantuan komputer, DPRD Surabaya juga memastikan honor Guru TPA/TPQ, Kelas Minggu dan Bunda PAUD yang ada di Kota Surabaya di tahun 2022 akan mengalami kenaikan.

Menurut Khusnul Khotimah, dalam Rancangan APBD Surabaya 2022 honor guru TPA/TPQ, kelas Minggu dan Bunda PAUD tersebut sudah dibahas dan bakal terealisasi.

“Selama ini Pemkot Surabaya sudah memberikan perhatian besar kepada guru TPA/TPQ dengan memberikan insentif sebesar Rp400 ribu per bulan. Nah mulai 2022 nanti, akan naik menjadi Rp500 ribu per bulan,” ujarnya.

Dia mengatakan, guru TPQ/TPA telah mengabdikan diri membentuk karakter warga warga Surabaya yang berakhlakul karimah. Begitu pula dengan guru keagamaan semua lintas agama. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan perhatian yang besar kepada mereka.

“Surabaya akan menjadi kota yang nyaman dan aman ketika orang-orangnya memiliki akhlakul karimah. Akhlak yang baik itu, perlu dibentuk sejak masih anak-anak sehingga akan terpatri sejak kecil,” ungkapnya.

Siswa PAUD sedang mengikuti pelajara. foto:ilustrasi

Pemberian penghargaan dan perhatian Pemkot Surabaya kepada guru TPA/TPQ, kelas Minggu dan Bunda PAUD ini, lanjut dia, juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Apalagi dimasa pandemi ini, banyak warga yang terkena dampaknya tak terkecuali para guru TPA/TPQ, kelas Minggu dan Bunda PAUD.

“Tentunya, jika insentif ini ditambah, akan semakin meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami dari Fraksi PDI Perjuangan Surabaya berharap ini menjadi kabar baik bagi seluruh guru TPA/TPQ dan kelas Minggu,” katanya. (lan/ns)