Petrokimia Gresik Tanam Puluhan Ribu Mangrove

Petrokimia Gresik bersama warga menanam puluhan ribu mangrove di pesisir pantai yang ada di sekitar perusahaan, Gresik, Jumat (16/9) lalu.

Petrokimia Gresik Tanam Puluhan Ribu Mangrove
Jajaran direksi Petrokimia Gresik saat penanaman mangrove bersama warga di pesisir sekitar perusahaan.

Gresik, HARIANBANGSA.net - Petrokimia Gresik bersama warga menanam puluhan ribu mangrove di pesisir pantai yang ada di sekitar perusahaan, Gresik, Jumat (16/9) lalu. Kegiatan ini sebagai upaya mendukung target pemerintah mewujudkan Net-Zero Emissions Petrokimia Gresik, melalui program Climate Change Action.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyatakan bahwa kegiatan bertajuk Minimize Emission, Go Green, Save Our Earth merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Petrokimia Gresik. Tujuannya,  untuk meminimalisasi emisi dari sisa kegiatan usaha di lingkungan perusahaan.

"Pemerintah menargetkan awal penurunan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 mencapai 29 persen. Melalui kegiatan ini kami berupaya mempercepat pencapaian target tersebut," ucap Digna.

Lebih lanjut Digna menyatakan, tanam mangrove dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar perusahaan dari Desa Roomo, Kelurahan Lumpur dan Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik.  "Hal ini bertujuan untuk menggugah komitmen bersama dalam menjaga apa yang telah diinisiasi perusahaan hari ini agar dapat berjalan berkelanjutan," tuturnya.

"Kami yakin perubahan besar selalu diawali dari langkah kecil. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi sehingga mampu meningkatkan kesadaran karyawan Petrokimia Gresik maupun masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," harapnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri kepala KSOP Kelas II Kabupaten Gresik dan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Petrokimia  juga memberikan bantuan sebanyak 1.000 bibit mangrove untuk masing-masing desa atau kelurahan yang terlibat.

Sementara itu, Lurah Lumpur Rizki Ameliah usai menerima bantuan mengapresiasi kepedulian Petrokimia Gresik kepada lingkungan pantai di wilayahnya.  Terkait bantuan mangrove, ia mengaku akan berkoordinasi dengan lima balai yang ada di Kelurahan Lumpur.

"Kami akan melibatkan masyarakat dari masing-masing balai, sehingga mereka turut menjaga kelestarian dari mangrove bantuan Petrokimia Gresik kedepannya," katanya.

Kegiatan tanam mangrove ini bukan yang pertama kalinya digelar oleh Petrokimia Gresik. Sebelumnya, Srikandi Petrokimia Gresik juga melakukan penanaman mangrove di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare di Desa Tanjungwidoro, Kecamatan  Bungah, Kabupaten Gresik pada momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia beberapa waktu lalu.

PRPM Mengare merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik yang berupa pemberdayaan masyarakat melalui konservasi ekosistem pesisir.  Tujuannya, untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan dan terciptanya alternatif lapangan kerja dari ekowisata pesisir terpadu.

Selain PRPM Mengare, Petrokimia Gresik juga melakukan pengembangan ekowisata mangrove di Kali Lamong yang kini sudah menjadi destinasi wisata baru di Gresik, serta berkontribusi dalam pembangunan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, hingga mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia kategori Private Sector/Perusahaan tahun 2021.

"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN yang merupakan lokomtif pembangunan bangsa, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam menjalankan operasional bisnisnya untuk meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan," tutup Digna.(hud/rd)