Pj Bupati Ugas Gelar Rakor, Berantas Kemiskinan Ekstrim

Pj Bupati Ugas mengatakan, berdasar hasil Susenas Maret 2023, angka kemiskinan reguler di Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan 0,07 persen atau bertambah 1.790 jiwa dibanding 2022.

Pj Bupati Ugas Gelar Rakor, Berantas Kemiskinan Ekstrim
Pj Bupati Ugas saat menyampaikan komitmen penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Probolinggo, HB.net - Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto terus berkomitmen untuk menanggulangi kemiskinan ekstrim. Hal ini dibuktikan dengan rapat koordinasi (rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) 2023.

Kepala Bapelitbangda, M. Sjaiful Effendi menyampaikan, berdasar Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2023 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolingggo 2024, tema pembangunan Kabupaten Probolinggo Tahun 2024 Yaitu Menurunkan Kemiskinan dan Meningkatkan Kualitas SDM Dalam Suasana Masyarakat Yang Harmonis, Setara, Aman dan Tenteram.

”Adapun prioritas pembangunan daerah yang menjadi kebijakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, yaitu mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan, memperkuat layanan infrastruktur berkelanjutan, pengurangan kawasan permukiman kumuh, pemerataan akses terhadap sanitasi dan air bersih," ujarnya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil tagging SIPD-RI terkait penganggaran kemiskinan 2024 senilai Rp 302.646.128.182 yang terdistribusi di 17 Perangkat Daerah dan 33 puskesmas serta menyampaikan paparan penganggaran Perangkat Daerah untuk mendukung kemiskinan tahun 2024,” jelasnya.

Pj Bupati Ugas mengatakan, berdasar hasil Susenas Maret 2023, angka kemiskinan reguler di Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan 0,07  persen atau bertambah 1.790 jiwa dibanding 2022.

Data kemiskinan ekstrem 2022 sebesar 13,18 persen atau sejumlah 37.740 orang dan menempati urutan 5 terbesar se-Jawa Timur, dibawah Bangkalan (3,81 persen), Lamongan (4,61 persen), Tuban (5,16 persen) dan Sumenep (6,41 persen). Target nasional 2024 kemiskinan ekstrem 0 persen.

“Berdasar data BPS 2022, capaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Probolinggo masih sebesar 6,13 tahun dibawah rata-rata provinsi yang sebesar 8,03 tahun dan menempati urutan 35 terendah se-Jawa Timur,” jelasnya.

Periode Januari-Juni 2023, jumlah kematian bayi sebanyak 119 bayi dan merupakan nomor 2 tertinggi se-Jawa Timur. Sampai 30 September 2023 sudah mencapai 171 kematian bayi, dengan tempat kematian terbanyak di rumah sakit wilayah Kabupaten Probolinggo sebanyak 125 bayi. Puskesmas dengan kematian bayi terbanyak adalah Puskesmas Sumberasih, Dringu, Krucil, Leces, Jabungsisir, Kraksaan dan Krejengan.

“Periode Januari-Juni 2023, jumlah kematian ibu terlaporkan sebanyak 15 kematian dan merupakan nomor 2 tertinggi se-Jawa Timur. Data prevalensi stunting (berdasarkan bulan timbang Agustus) sebesar 12,77 persen atau 9.147 bayi. Wilayah kerja puskesmas stunting terbanyak adalah Puskesmas Kotaanyar, Jabungsisir, Banyuanyar dan Krucil,” terangnya.

“Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi menunjukkan trens naik sejak pasca Covid-19 di tahun 2021 mencapai 3,35 persen dan tahun 2022 mencapai 4,52 persen. Walaupun masih dibawah provinsi (5,34 persen) dan nasional (5,11 persen),” tegasnya. (ndi/diy)