PTPN XI Optimis Produktivitas Gula Naik

Menjelang musim giling tahun 2022, Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berharap produktivitas dapat dioptimalkan.

PTPN XI Optimis Produktivitas Gula Naik
Komisaris Utama PTPN XI Osmar Tanjung (tengah) saat meninjau Pabrik Gula PG Djatiroto.

Jakarta, HARIANBANGSA.net - Menjelang musim giling tahun 2022, Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berharap produktivitas dapat dioptimalkan. Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gula konsumsi dalam negeri dan pencapaian target swasembada gula nasional tahun 2024.

“ Untuk tahun giling 2022 ini, kami berharap produktivitas optimal yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi dan pencapaian swsembada gula,” terang  Komisaris Utama PTPN XI Osmar Tanjung di Jakarta, Kamis (7/4).

Beberapa upaya telah dilakukan manajemen PTPN XI. Di antaranya mengoptimalkan lahan agroforestry dengan Perhutani. Kemudian, budi daya tebu back to basic, maintenance excellent off farm untuk meminimalisasi looses dan perbaikan dalam giling.

Menurut Osmar, hal penting lainnya sebagai kunci kesuksesan giling adalah kerja keras dan kolaborasi harmonis dengan semua stakeholder. Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan kolaborasi yang harmonis dengan stakeholder, harus merajut kerja sama dengan semua pihak.

“Termasuk membangun ekosistem kerja, saling memperkuat, berdasarkan keyakinan kita sebagai bangsa yang merdeka. Di antaranya kekompakan, kerukunan karyawan, dan adanya dukungan dari mitra petani tebu. Semua ini dimaksudkan pada upaya menyejahterakan pekerja dan memakmurkan petani tebu," kata dia.

PTPN XI tahun 2022 menargetkan produktivitas sebesar 80,7 ton per hektare atau naik dari tahun sebelumnya 75,8 ton per hectare. Sedangkan jumlah tebu digiling sebesar 4,8 juta ton tebu. Naik dari realisasi tahun sebelumnya, yakni sebesar 4,1 juta ton tebu.

Sebelumnya, Holding Perkebunan M Abdul Ghani Direktur menyampaikan, peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola. Sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimum. Petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya.(mid/rd)