SRPB Jatim Adakan Bimtek Srikandi Siaga Bencana

Sekitar 80 Srikandi Siaga Bencana mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Royal Plaza, Surabaya, Minggu (7/5).

SRPB Jatim Adakan Bimtek Srikandi Siaga Bencana
Kegiatan Srikandi Siaga Bencana yang digelar SRPB Jatim di Royal Plaza, Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net – Sekitar 80 Srikandi Siaga Bencana mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di Royal Plaza, Surabaya, Minggu (7/5). Para peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Acara ini dibuka oleh Koordinator Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur Dian Harmuningsih. Sedangkan materi wawasan umum Srikandi Siaga Bencana diberikan oleh Aslichatul Insiyah atau akrab disapa Azelin.

Materi tentang pembagian peran dalam keluarga dibawakan oleh Dwi Rossantiana yang kerap disapa Ocha. Sementara, simulasi evakuasi diberikan Nurul Wachida atau Chica. Materi Basic Life Support (BLS) diberikan Dini Prastyo Wijayanti dan tim mahasiswa Poltekkes Kerta Cendekia Sidoarjo.

“Ada empat poin bagi Srikandi Siaga Bencana Jatim ini. Yang pertama, menetapkan niat tulus ikhlas pengabdian. Kedua, butuh kecepatan dan percepatan,” ungkap Dian Harmuningsih.

Sedangkan ketiga, power. Yaitu sebuah potensi yang dialiri arus dalam menghadapi tantangan. Sementara, keempat, butuh endurance, yaitu ketahanan dalam melaksanakan program

Kegiatan bimtek ini merupakan chapter pertama dari empat chapter yang disediakan. Acara ini diusung SRPB Jatim untuk meningkatkan kapasitas para perempuan di bidang penanggulangan bencana.

Mereka akan menjadi fasilitator untuk keluarga dan daerah masing-masing. Sementara, tagline perempuan sebagau guru siaga bencana dan rumah sebagai sekolahnya, tentu harus didukung SDM yang andal.

Peserta mengikuti acara ini secara gratis. Sedangkan anggaran diperoleh dari para pendonor. Di antaranya dari Nurul Hayat Zakat Kita, Accessina, Indonesian Survivor (Inavor), Laz Persada, dan Pandu Persada.

Para peserta berasal dari berbagai latar belakang. Mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, pelaku usaha (UMKM), anggota pengajian, eksekutif muda, dokter, perawat, bidan, guru, dosen dan profesi lainnya.

"Saya akan mengajak lingkungan sekitar untuk berlatih bersama dan menerima edukasi semacam ini, karena kegiatan ini sangat penting," ungkap salah satu peserta.(rd)