Tiang Listrik Tengah jalan, Makan Korban

"Rencananya, minggu depan tiang listrik yang ada di tengah jalan Wiroguno akan kami eksekusi dipindah ke tepi jalan. Untuk sementara ini, sejak kejadian kecelakaan tersebut tiang telah kami cat fosfor yang menyala agar bisa menjadi perhatian pengguna jalan. Ini sembari menunggu tiang dipindah," kata Krisantus.

Tiang Listrik Tengah jalan, Makan Korban
tiang listrik yang berada ditengah jalan di kawasan Banyuwangi
Tiang Listrik Tengah jalan, Makan Korban

BANYUWANGI, HB.net - Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Perusahaan Listrik Negara (PLN)  Banyuwangi menyatakan siap melakukan pemindahan tiang listrik yang ada di tengah Jalan Wiroguno, Desa Dasri, Tegalsari, Banyuwangi. Hal itu diungkapkan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi, Krisantus Setyawan.

"Rencananya, minggu depan tiang listrik yang ada di tengah jalan Wiroguno akan kami eksekusi dipindah ke tepi jalan. Untuk sementara ini, sejak kejadian kecelakaan tersebut tiang telah kami cat fosfor yang menyala agar bisa menjadi perhatian pengguna jalan. Ini sembari menunggu tiang dipindah," kata Krisantus.

Sebelumnya tiang listrik yang tertanam di tengah jalan raya jurusan Dasri itu memakan korban, Kamis (18/2) sekira Pukul 19.00 WIB lalu. Kali ini, pengendara motor bernama Buari (63) asal Jember tewas di tempat menabrak salah satu tiang tersebut. Kejadian ini dibenarkan oleh Kanit Laka Lantas Polsek Genteng Ipda Wahid Hasyim.

"Awalnya korban mengendarai sepeda motor dari Genteng menuju Dasri. Setibanya di TKP korban menabrak sebuah tiang listrik yang berada di tengah jalan, karena kondisi jalan tersebut tidak ada penerangan sama sekali. Korban seketika meninggal dunia di TKP,” kata Wahid Hasyim.

Keberadaan tiang ini sebenarnya sudah lama dikeluhkan pengguna jalan dan warga setempat karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan. Kondisi jalan yang sebagian sudah mulus tentunya berdampak pada kecepatan pengendara.

Apalagi di jalan tersebut masih minim rambu lalu lintas dan minim lampu penerangan jalan. Sehingga Kondisi ini membuat situasi malam hari sangat berbahaya. Jika lengah sedikit maka akan berakibat fatal.

"Saya berharap ada upaya dari pemerintah untuk mencarikan solusi. Sebab jika tidak segera ditangani, ditakutkan akan memakan korban jiwa kembali," kata Ari salah satu pengguna jalan, Minggu (21/3).

Dari informasi yang dihimpun, jalur tersebut merupakan proyek pembangunan jalan alternatif penghubung tiga kecamatan yang baru dibangun sekitar 980 meter. Proyek yang ditarget selesai pada 2021 tersebut menyisakan beberapa titik yang membahayakan bagi pengguna jalan. Termasuk masih adanya tiang listrik di tengah jalan. (guh/diy)