Wacana Multimoda Transportasi di Banyuwangi Kandas

Rencana itupun pernah diwacanakan saat pemerintahan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Namun apa daya, hal tersebut tak terwujud lantaran PT. KAI sebagai pemilik lahan tak merestui.

Wacana Multimoda Transportasi di Banyuwangi Kandas
Peta yang diwacanakan bakal ada multimoda transportasi.

Banyuwangi, HB.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memiliki impian untuk mengintegrasikan antar moda (multi moda) transportasi, yakni pelabuhan penyeberangan Ketapang, Stasiun Ketapang, dan terminal menjadi satu.

Rencana itupun pernah diwacanakan saat pemerintahan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Namun apa daya, hal tersebut tak terwujud lantaran PT. KAI sebagai pemilik lahan tak merestui.

Hal tersebut terkuak ketika digelarnya "Focus Grup Discussion (FGD) II" RTBL kawasan pusat kota Banyuwangi  Koridor Jalan Gatot Subroto, Ketapang di Ruang Rapat Minakjinggo Pemkab Banyuwangi, Jumat (30/09/2022).

Bappeda Banyuwangi memberi masukan kepada tim RTBL Dinas  Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Cipta Karya Provinsi Jatim, bahwasanya saat Abdullah Azwar Anas menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, sebenarnya Pemkab Banyuwangi telah memiliki rencana menjadikan lahan milik PT. KAI sebagai terminal, pengganti terminal Sritanjung yang kurang optimal.

Sehingga diharapkan moda transportasi bus, kereta api dan pelabuhan penyeberangan menjadi satu kesatuan. Sebagai daya tarik wisatawan agar mau datang ke Banyuwangi, karena mudahnya akses transportasi.

Namun, dalam diskusi tersebut, PT. KAI merasa keberatan jika lahan miliknya seluas 2000-3000 meter persegi sebelah timur Stasiun Ketapang didirikan terminal Bus.

"Jika ada terminal di depan stasiun, kita khawatir, stasiunnya akan hilang, tidak nampak estetikanya. Mengingat space lahannya kecil, dibandingkan dengan ukuran bus AKAP yang besar," kata Humas KAI Daop 9, jelas Tohari saat memberikan saran dan masukan pada  acara FGD II tersebut.

Namun, KAI merespon baik dengan design RTBL menjadikan lahan KAI di kawasan koridor Jalan Gatot Subroto itu dijadikan RTH, dan adanya jembatan menghubungkan antara pelabuhan dan stasiun untuk mempermudah masyarakat beralih moda transportasi dari pelabuhan ke stasiun atau sebaliknya.

"Terkait rencana adanya jembatan, taman, tempat bermain dan parkir yang disampaikan (Tim RTBL Dinas PU Provinsi Jatim) di lahan KAI itu, kebetulan sejalan dengan rencana KAI untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai taman dan tempat parkir kendaraan kecil," ujarnya. (guh/diy)