Buntut Penganiayan di Sedati, Korban Lapor Komnas Perlindungan Anak

Beragam cara dilakukan orang tua korban penganiayan di Semampir, Sedati untuk mendapatkan keadilan. Selain melaporkan aksi tak terpuji itu ke polisi, mereka juga mengadu ke Komnas Perlindungan Anak.

Buntut Penganiayan di Sedati, Korban Lapor Komnas Perlindungan Anak
Punggung anak Marjati yang menjadi salah satu korban penganiayaan.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Beragam cara dilakukan orang tua korban penganiayan di Semampir, Sedati untuk mendapatkan keadilan. Selain melaporkan aksi tak terpuji itu ke polisi, mereka juga mengadu ke Komnas Perlindungan Anak. Hal itu dilakukan agar pelaku mendapatkan hukuman berat.

Kemarin, salah satu orang tua korban, Marjati mengumpulkan bukti-bukti. Mulai dari rekaman video, foto, laporan polisi, hingga hasil visum. Selanjutnya, dokumentasi itu dikirim ke Komnas Perlindungan Anak. "Saya sudah berkomunikasi. Diminta mengirimkan bukti-bukti," ujarnya.

Menurut dia, orang tua korban sudah bersepakat. Persoalan penganiayan itu bakal terus berlanjut. Karena orang tua tak terima dengan tindakan kekerasan yang menimpa anaknya. "Saya tak pernah memukul anak saya. Kok orang lain tega bertindak keji seperti itu," tuturnya saat ditemui di kediamannya.

Selain itu, orang tua khawatir. Penganiayan bakal memengaruhi kondisi kejiwaan anaknya. Membekas dalam ingatkan. Terlebih, mayoritas korban masih berusia belia. "Saya khawatir trauma. Takut melihat orang," ucapnya.

Marjati sempat menujukkan video penganiayan yang dialami anaknya. Rekaman tersebut diperoleh dari warga setempat. Ada sejumlah penduduk yang mengabadikan kejadian memilukan itu. Dari rekaman itu, tampak korban diminta berbaris. Berpengan pundah. Jumlahnya lebih dari 20 pemuda. Pakaian dilucuti. Mereka berjalan beriringan tanpa pakaian. Telanjang bulat.

Korban diminta berjalan sembari bernyanyi. Sejurus kemudian berbaris di lapangan. Setelah itu, satu per satu korban menerima penganiayan.  Salah satunya anak Marjati. Tujuh orang menganiaya pemuda asal Gedangan itu. Punggungnya dipukuli dengan kayu.

Marjati mengatakan, saat ini anaknya masih mendapatkan perawatan di rumah. Punggung diolesi minyak untuk mempercepat penyembuhan. "Anak saya masih enggan bertemu orang. Apalagi ditanya terkait kejadian malam itu," terangnya.

Sementara itu, jumlah korban yang melaporkan kejadian penganiayaan terus bertambah. Hari ini, sebanyak 10 orang tua yang mengadu. Mereka melapor ke Polsek Sedati dan Polresta Sidoarjo.

Karena korban yang melapor terus bertambah, kini kasus tersebut menjadi perhatian. Polresta Sidoarjo turun tangan. Pemeriksaan pun dilakukan. Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi menuturkan membenarkan kasus itu sudah ditangani polresta. "Masih penyelidikan," jelasnya.(cat/rd)