Kasatlantas Sempat Cekcok dengan Sopir Ambulan Pendemo

Demo buruh yang turun ke jalan membuat kemacetan sekitar Jalan Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kamis (4/1).

Kasatlantas Sempat Cekcok dengan Sopir Ambulan Pendemo
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menegur sopir ambulan dan dikerubuti pendemo.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Demo buruh yang turun ke jalan membuat kemacetan sekitar Jalan Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kamis (4/1). Aksi buruh berjumlah ribuan ini sempat menutup akses Jalan Embong Malang dengan menghentikan motor pendemo hingga penguna jalan lainnya harus mencari jalan alternatif.

Aksi demo yang dilakukan oleh para buruh Federasi Serikat Pekerja Islam Indonesia (FSPMI) ini menyebabkan penguna jalan lainnya tidak bisa melintas. Sehingga Satlantas Polrestabes Surabaya mencoba mengurai. Namun upaya penguraian arus lalin tersbuut membuat para buruh yang melakukan demo bersitegang melawan petugas.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman sempat memberikan anjuran agar jangan menutup jalan di tempat padat lalu lintas. Serta gunakan tiga jalur dari empat jalur luas jalan. Namun imbauan yang diberikan oleh Arif Fazlurrahman mendapat perlawanan dari para pendemo.

"Tadi sudah sepakat jalan. Ambulannya ini malah mau tutup keempat lajurnya. Jangan dong, kan sudah ada barisannya. Ada tiga lajur dipakai semua, saya arahkan merapat ke kiri, terus ngeyel," kata Arif saat dikonfirmasi.

Pihaknya mengimbau kepada supir ambulan agar masuk ke barisan para pendemo. Namun tidak digubris sehingga Arif dengan terpaksa membuka pintu pengemudi tersebut dan minta supaya ia kembali ke jalur.  Saat Arif membuka pintu kemudi, kemudian puluhan massa aksi yang lain turut menghampiri dirinya.  Sempat terjadi cekcok beberapa menit. Akhirnya ambulan itu menaati permintaan Arif Fazlurrahman.

"Saya ketuk kacanya, saya omong gak mau denger. Ya udah saya buka pintunya. Saya kasih tahu untuk merapat ke kiri supaya belakang ini bisa jalan, dan saya tanyai SIM, terus yang lainya datang," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekretaris DPW FSPMI Jatim Nuruddin Hidayat menjelaskan, salah satu tuntutan demonstran adalah ingin seseorang yang ditahan Polrestabes untuk dibebaskan.

"Iya mas, Satu orang yang ditangkap dan ini bukan (kasus pengeroyokan anggota Satpol PP). Kasus yang berbeda. Kalau gak salah, karena yang bersangkutan ini mengorganisir pemogokan di perusahaan untuk menuntut hak buruh," pungkasnya.(yan/rd)