PLTS Terapung Bisa Jadi Etalase Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata milik PLN Nusantara Power (NP) yang diresmikan Presiden Joko Widodo, beberapa hari lalu, diharapkan menjadi etalase Indonesia dalam kontribusi menghijaukan Bumi Pertiwi.

PLTS Terapung Bisa Jadi Etalase Indonesia
Proyek PLTS Terapung yang dibangun di atas Waduk Cirata.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata milik PLN Nusantara Power (NP) yang diresmikan Presiden Joko Widodo, beberapa hari lalu, diharapkan menjadi etalase Indonesia dalam kontribusi menghijaukan Bumi Pertiwi.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, pembangkit yang berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp) juga diharapkan menjadi bagian dari aksi dalam Net Zero Emission pada 2060.

"Pembangkit listrik ramah lingkungan ini merupakan buah kerja sama investasi anak perusahaan PLN NP, PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE) Masdar. Kepemilikan PLN NR sebesar 51 persen dengan sisa 49 persen dimiliki oleh Masdar," katanya.

"Selain  dapat melistriki hingga 50.000 rumah yang didalamnya adalah usaha kecil menengah (UMK), PLTS Terapung Cirata juga memiliki tingkat kesulitan tinggi mengingat dalamnya waduk Cirata mencapai 100 meter. Sebagai perbadingan di PLTS terapung lain di dunia, kedalaman danaunya hanya berkisar puluhan meter saja," tambah Ruly.

Proyek strategis nasional (PSN) ini memanfaatkan 4 persen area Waduk Cirata atau sekitar 200 hektare. Terdiri dari 13 pulau yang berisi 340 ribu solar panel, mampu melistriki lebih dari 50 ribu rumah. PLTS Terapung Cirata mampu memproduksi energi bersih sebesar 245 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun. (diy/rd)