Kadis Kesehatan Banyuwangi Jamin Vaksin Sinovac Aman dan Halal

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono memastikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China aman dan halal.

Kadis Kesehatan Banyuwangi Jamin Vaksin Sinovac Aman dan Halal
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono sedang divaksin
Kadis Kesehatan Banyuwangi Jamin Vaksin Sinovac Aman dan Halal

BANYUWANGI, HARIANBANGSA.net - Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono memastikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China, Coronovac yang disuntikkan massal kepada seluruh nakes dan para pejabat serta tokoh di Banyuwangi, aman dan halal.

Menurutnya, vaksin Coronovac adalah virus Covid-19 yang sudah dimatikan. Artinya, ini adalah vaksin yang tidak aktif dan akan memicu anti bodi atau kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko penyakit serius.

"Aman atau tidak, kita pastikan aman," tegas dr. Rio panggilan akrabnya kepada wartawan saat vaksinasi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Kamis (28/1). Ia menegaskan, bagi mereka yang telah mendapatkan suntikan vaksin pertama, belum bisa dipastikan akan kebal terhadap  virus covid19.

“Vaksin hanya untuk memicu antibody saja bagi penerima vaksin dan tetap harus mengunakan protokol kesehatan yang ketat meskipun sudah divaksin. Karena masih suntikan tahap pertama hingga sampai dapat suntikan dosis kedua. Itupun harus menunggu beberapa waktu,” tegasnya.

Rio menambahkan, vaksin tersebut sementara ini tidak diberikan kepada masyarakat yang pernah terkena Covid19 atau penyitas Covid-19, hipertensi, diabetes mellitus dan orang yang  tidak masuk kelompok umur antara 18 - 59 tahun.

"Bagi penyitas Covid-19, mereka sudah punya anti bodi sendiri meski belum diketahui seberapa besarnya anti bodinya yang dimiliki karena setiap orang berbeda beda. Mending diberikan kepada mereka yang belum memiliki anti bodi sama sekali," terangnya.

Bagi penderita hipertensi dan diabetes kenapa mereka tidak divaksin terlebih dahulu, karena kemampuan daya serap mereka terhadap vaksin kurang maksimal. Sedangkan untuk masyarakat di bawah 18 tahun dan di atas 59 tahun lantaran belum ada uji klinis kepada kelompok usia tersebut.

"Mengingat juga stok Vaksin yang ada terbatas," tambahnya. Namun, tidak menutup kemungkinan jika seluruh masyarakat yang masuk kriteria sudah divaksinasi seluruhnya, mereka yang tidak masuk kriteria seperti yang disebutkan diatas akan divaksin juga.

"Nanti jika sudah semua, merekapun (kelompok yang tidak masuk kriteria) akan divaksin," pungkasnya. (guh/diy)